Naura, Namanya

Kamis, Maret 05, 2015




Na-u-ra.
Kata itu telah memindahkanku pada taman di hari senja. Entah siapa yang membawaku kesana, aku tak tau. Tak jelas adanya. Mungkin hanya suasana chaos yang mengintempelasi otakku, pikiriku. Atau mungkin suasana hati yang sedang dilanda monokrom. Ya, intuitif sekali bukan?

Tapi ada satu hal yang menguraikan pixel mataku. Na-u-ra, bunga. Terlihat bermacam bunga disana, mungkin itulah yang membuat tubuhku mengisyaratkatku kesana. Bunga dengan pancaran endorfin.

Padahal bagiku, bunga itu ada dua; bunga yang memang betul indah adanya, ataupun bunga kematian. Mungkin ini pertanda kau bunga yang indah, Naura. Jadi siapa yang tidak cinta akan dirimu?

You Might Also Like

0 komentar