Mercusuar Rindu

Kamis, Maret 05, 2015



Sapa lalunya yang angkuh tak seperti aku yang rapuh
Aku rapuh mengasuh pilu yang lusuh, seperti merangkul rindu bergemuruh
Aku rapuh menjadi debu yang runtuh, seperti bayangku yang tak pernah kau sentuh
Aku rapuh menanti angka satu hingga sepuluh, sampai rela ikut terjatuh

Namun, adakah kau tau?

Saat aku mendengar langkamu datang mengganti waktu seberat palu, 
tak mungkin lagi ku rapuh,
tak mungkin lagi ku terjatuh,
tak mungkin lagi ku jenuh,
melihat sosokmu, dan
jernihnya muara matamu

Coretan angin di Malang, 2015

You Might Also Like

0 komentar