Oksidasi dan Reduksi

Kamis, Juni 02, 2016

Sewaktu duduk meraungi senja di suatu rumah makan bertajuk modern

Aku ingat bagaimana momentum hidup melayang di tiap sudut ingatanku

Bagaimana kupu-kupu pada solar plexus saling bercengkrama

Bagaimana sumpah serapah disebutkan berkali-kali 

Dan bagaimana proses itu berubah menjadi rentetan retoris yang menyesakkan

 

Memang, intuisi itu sudah datang sejak pertama aku melangkah. Tapi aku percaya pada mimpi dan barisan dongeng yang sering kubaca. Melihat cakrawala dunia seakan puluhan frasa indah. Dan beragam alunan merdu adalah milikku, duniaku. Bila kau berada pada ufuk yang tenang atau tengah malam yang mencekik. Ingatlah satu hal yang akan selalu kau butuhkan. Sadar. Karena dimana ada oksidasi selalu diberlakukan hukum reduksi. Kau bisa melihat semesta, bahwa percaya pada manusia bukanlah suatu prinsip hidup dan penghidupannya.

 

Suatu siang selalu berganti malam. Dan saat bintang tak ada lagi di langit, kau bisa mengenal hakikat ikhlas. Hening, diam, dan melebur dalam do'a. Sebab, sejak khianat kunamai do'a, perih tak perlu lagi meneteskan air mata

 

Do'aku ini menyertaiku,

Malang, 2016

You Might Also Like

0 komentar