Tentangmu

Rabu, Februari 15, 2017

Tiga hal yang membuatku selalu ingat kamu; malam, dingin, dan waktu. Perihal malam, kilas senyummu mengundang candu. Seperti halnya malam, ia diam-diam membawa angin dan mengantarku pada masa tentang kamu dan aku. Masa yang sebenarnya hampir tak pernah ada. Masa yang sekalinya tak pantas disebut kisah.

Perihal dingin. Kita bertemu hanya sebatas mendung merindukan hujan. Rupanya dalam perjalanan menuju buih-buih embun, aku menemukanmu, kita saling menemukan. Dan sekalinya bertemu, dingin ini menembus bilik jantungku. Ternyata bukan dingin, namun bayangmu datang menuju sekat-sekat rusuk dan melekat pada tiap detak jantungku. 

Perihal waktu. Jika dapat dihitung seberapa lama aku menatapmu, sepersekian detik ada rasaku menahan rindu dan kau tak pernah tahu. Sebab kita pun tak pernah menciptakan kisah. Kita hanya sebatas jarak yang tak pantas disebut ‘kita’.

Hingga pada akhirnya pertemuan singkat ini tak mendatangkan apa-apa. Sebab kau sudah lama tertimbun dalam urat nadiku, tanpa sepengetahuanku, dalam waktu yang lama.


Aku, hujan, dan kamu,
Malang, 2017

You Might Also Like

1 komentar